mata pena tergesa menulusuri garis biru
banyak yg ingin kutuliskan
namun beberapa kali jam pasirku ku balik
kertas masih kosong seperti sedia kala
bolehkah aku tuliskan sesal
bolehkah aku tuliskan murka
bolehkah aku tuliskan benci
bolehkah aku tuliskan keluh
bolehkah aku tuliskan kasih
namun ketika spektator bukanlah manusia
melainkan tuhan !!
aku tergugah untuk menulis apa tentangmu tuhan
tuhan yang membuat safari berdasi di penuhi upeti
tuhan motorik si papa menghadap jaksa
tuhan yang tidak dapat semua orang nisankan
suara perlawanan kau jarah jua tuhan
menjadi seperti argo taksi
semakin jauh suara itu berlari
semakin terogoh saku pendengar dan event organiser
tuhan gelapkan mata mereka untuk keadilan
bukan untukmu tuhan
sadarkan mereka bahwasanya semua hal tidak bisa kau beli
tuhan oh tuhan
bungkamlah semua suara perlawanan yg berbandrol
tuhan ini bukan sesal, murka ataupun benci
bukan keluh maupun kasih
ini adalah suara di ujung parang berkarat
menanti tuhan orang beragama dan tuhan para ateis
terlupa sejenak untuk tercipta'n negeri ini
Bandung, 1 maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar