Minggu, 18 Maret 2012

Ketika Tanpa Dirimu


malam sebelumnya saat kau masih ditemani sebutir senyum
biarlah terbungkus indah dengan pita merah sejarah
cahaya rembulan yang dulu menatap persandingan
biarlah ku redupkan dengan kelam hatiku saat kepergianmu

bercecer kasih ku di hari selanjutnya
tapi masih saja tak bisa seperti sebelumnya
mungkin kau yang telah menerima segalanya dariku
hingga yang kuberikan pada selain dirimu tak mampu mengembalikan semuanya

tuhan aku mohon padamu
sesungguhnya rasa ini haruslah musnah
maka musnahkanlah semuanya
tetapi sisakanlah untukku namanya
agar aku tetap bisa mengenangnya dengan nama

jangan sakiti dia seperti kesakitanku karenanya
dia terlalu lemah untuk disakiti
berilah kebahagiaan hakiki
tanpa sebutir air mata
tanpa sepercik kata dari murka
hembusan doa ini akan terus terlantun dikala apapun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar